Bab 16: Kepemimpinan. Bab yang dua terakhir yang telah dipresentasikan oleh kelompok lain dikelas. dan disini aku akan memberi sedikit ulasan dari bab 16 ini..
yuk.. baca ulasan ini.. mungkin bermanfaat bagi kamu..
A. Hakikat kepemimpinan
Dari semua pemikiran dan tulisan
mengenai kepemimpinan, ada tiga aspek yang menonjol : manusia, pengaruh, dan
tujuan. Kepemimpinan dijalankan oleh manusia, melibatkan penggunaan pengaruh,
dan digunakan untuk mencapai tujuan. Kepemimpinan didefinisikan sebagai
kemampuan untuk memengaruhi orang lain guna mencapai tujuan organisasi.
B. Kepemimpinan masa kini
Konsep kepemimpinan berubah seiring
berubahanya organisasi. Teknologi, kondisi ekonomi, kondisi tenaga kerja, serta
nilai-nilai social dan budaya sepanjang masa semuanya memainkan peranan. Hal
menarik tentang kepemimpinan masa kini adalah “ pendekatan postheroic “ yang
mengutamakan tindakan-tindakan subtil, tidak kasat mata, dansering tanpa pamrih
dilakukan ssetiap hari oleh para pemimpin, bukan prestasi hebat para pahlawan
bisnis kenamaan.
1. Kepemimpinan tingkat 5
Ciri penting tingkat 5 adalah hamper
hilangnya ego, dibarengi dengan tekad kuat untuk melakukan yang terbaik bagi
organisasi. Berseberangan dengan konsep pemimpin besar sebagai pribadi hebat
dengan ego dan ambisi besar, pemimpin tingkat 5 sering pendiam dan apa adanya.
2. Kepemimpinan interaktif
Fokus untuk menekan ambisi pribadi
dan membangun potensi orang lain juga merupakan cirri utama kepemimpinan
interaktif. Kepemimpinan interaktif berarti bahwa pemimpin lebih menyukai
proses konsensual dan kolaboratif, serta pengaruh muncul lewat hubungan, bukan
kekuasaan posisi dan kewenangan formal.
C. Karakter kepemimpinan
Berbagai upaya awal untuk memahami
kesuksesan kepemimpinan berfokus kepada karakter pemimpin. Karakter adalah
cirri pribadi pemimpin yang menonjol, seperti kecerdasan, kejujuran,
kepercayaan diri, dan bahkan penampilan. Karakter pribadi mereka, karakter
fisik, social, dan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka juga diteliti.
D. Pendekatan perilaku
Dua perilaku kepemimpinan utama yang
dianggap penting bagi kepemimpinan adalah perilaku berorientasi tugas dan
perilaku berorientasimanusia. Kedua metakategori ini, atau kategori perilaku
secara luas, terbukti berhubungan dengan kepemimpinan efektif di berbagai
situasi dan waktu. Program penelitian penting terhadap perilaku kepemimpinan
dilakukan di Ochio State University, University of Michigan, dan University of
Texas.
1. Penelitian Ochio State
Para peneliti di the Ochio State
University menyurvei para pemimpinuntuk meneliti ratusan dimensi perilaku
pemimpin. Mereka mengidentifikasi dua perilaku utama : pertimbangan dan
struktur permulaan. Pertimbangan masuk ke kategori perilaku berorietasi manusia
dan berarti sejauh mana sang pemimpin memikirkan bawahan, menghargai pikiran
dan perassaan mereka, dan membangun rasa saling percaya. Para pemimpin yang
penuh pertimbangan bersifat ramah, memberikan komunikasi terbuka, membangun
kerja sama, dan berorientasi kepada kesejahteraan bawahan mereka. Struktur
permulaan adalah kadar perilaku tugas, yaitu sejauh mana sang pemimpin
berorientasi tugas dan mengarahkan pekerjaan bawahannya untuk mencapai tujuan.
Para pemimpin dengan gaya ini biasanya memberikan instruksi, menggunakan waktu
untuk perencanaan, menekankan tenggat waktu, dan memberikan jadwal pekerjaan
yang tegas. Pertimbangan dan struktur permulaan saling terpisah, yaitu yang
berarti seorang pemimpin dengan pertimbangan tinggi dapat memiliki struktur
permulaan tinggi atau rendah.
2. Penelitian Michigan
Supervisor paling efektif adalah
mereka yang mengutamakan kebutuhan manusiawi bawahannya untuk untuk “ membangun
kelompok kerja efektif dengan tujuan berkinerja tinggi”. Para peneliti
Universitas Michigan menggunakan istilah pemimpin berorientasi pegawai untuk
menyebutkan pemimpin yang menetapkan tujuan berkinerja tinggidan menampilkan
perilaku suportif terhadap bawahan mereka. Pemimpin yang paling tidak efektif
desebut pemimpin berorientasi tugas, yaitu mereka yang cendderung lebih
memperhatikan pemenuhan jadwal, penghematan biaya, dan efisiensi produksi
daripada pencapaian tujuan dan kebutuhan manusiawi.
3. Kisi-kisi kepemimpinan
Dengan menggunakan hasil penelitian
di Ochio State denga Michigan, Blake dan Mouton dari University Texas menggagas
teori sdua dimensi yang disebut kisi-kisi manajerial, yang kemudian diubah oleh
Blake dan McCanse menjadi Kisi-kisi kepemimpinan.
E. Pendekatan kontingensi
1. Teori situasional Hersey dan Blanchard
-
Karakteristik pengikut dan
menentukan perilaku kepemimpinan yang tepat.
-
Mengadopsi salah satu dari empat
gaya kepemimpinan
2. Teori kontingensi fiedler
-
Pemimpin menerapkan gaya ke situasi
organisasi
-
Adalah situasi yang menguntungkan
pada menguntungkan dengan gaya pemimpppin
F. Pengganti kepemimpinan
Pengganti kepemimpinan menyebabkan
gaya kepemimpinan menyebabkan gaya kepemimpinan tidak diperlukan lagi.
Contohnya, bawahan yang sangat professional yang tahu cara mengerjakan tugas
mereka tidak memerlukan pemimpin yang memberitahukan struktur kepada mereka dan
yang harus mereka lakukan.
G. Kepemimpinan karismatik dan transformasional
1. Kepemimpinan karismatik dan visioner
Pemimpin karismatik mampu
menginspirasi dan memotivasi orang untuk melakukan sesuatu melebihi
kemampuannya, meski dihadapkan dengan halangan dan pengorbanan pribadi. Dampak
karismatik biasanya muncul setelah :
a. Menyatakan visi mulia yang dirasakan oleh semua pegawai
b. Menampilkan kemampuan memahami dan beremmpati terhadap
pengikut
c. Memberdayakan dan memercayai bawahan untuk mencapai hasil
Pemimpin karismatik cenderung sulit
ditebak karena mereka menciptakan atmosfer perubahan, dan mereka dapat terobsesi
dengan ide-ide visioner yang menggairahkan, menstimulasi, dan mendorong orang
lain untuk bekerja keras.
2. Kepemimpinan transformasional versus kepemimpinan
transaksional
Pemimpinan transformasional mirip
pemimpin karismatik, namun mereka dibedakan oleh kemampuan istimewa mereka
untuk memunculkan inovasi dan perubahan dengan mengakui kebutuhan dan
kepentingan pengikut mereka, membantu mereka memandang masalah lama dengan cara
baru, dan mendorong mereka untuk mempertanyakan status quo. Pemimpin transaksional
memperjelas peran dan persyaratan tugas bawahan, memelapori stryktur, membrikan
imbalan yang sesuai, dan mencoba memahami dan memenuhi kebutuhan social
bawahan. Pemimpin transformasional mampu memimpin perubahan misi, strategi,
struktur, dan budaya di organisasi, di samping mendorong inovasi di bidang
produk dan teknologi.
3. Kepemimpinan sebagai pelayanan
a. Kepemimpinan abdi
Konsep kepemimpinan abdi yang
digagas pertama kali oleh Robert Greenleaf di tahun 1970 ini kembali menerima
sorotan selama beberapa tahun belakanan dengan banyaknya perusahaan yang
bangkit dari skandal etika dan bersaing untuk menarik dan mempertahankan
bakat-bakat terbaik. Pemimpin abdi melampoi kepentingan diri mereka sendiri
untuk melayani orang lain dari organisasi. Mereka bekerja pada dua tingkat :
untuk pemenuhan tujuan dan kebutuhan bawahan mereka, dan perwujudan tujuan atau
misi lebih besar dari organisassi mereka. Pemimpin abdi banyak bekerja di
organisasi nonprofit karena memberikan cara alamiah bagi mereka menerapkan dorongan
kepemimpinan dan keahlian untuk melayani orang lain.
b. Kepemimpinan moral
Kepemimpinan moral melakukan hal
yang benar. Ini berarti memperlihatkan perilaku adil, jujur, baik, dan patut
dalam melaksanakan kepemimpinan. Jelas bahwa kepemimpinan moral memerlukan
keberanian, yaitu kemampuan untuk menghadapi rasa takut dan bertindak menurut
nilai-nilai dan nurani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar