Tanpa disadari, beberapa kebiasaan yang sering dilakukan ternyata bisa menyebabkan gigi cepat rusak. Tidak hanya menyebabkan sakit pada gigi itu sendiri, dampaknya juga memicu berbagai masalah pada gusi dan bahkan tulang rahang.
Karena anggapan yang
keliru, kebiasaan-kebiasaan itu sering tidak disadari bahayanya. Mengunyah
permen karet yang mengandung xylitol misalnya, selama ini dianggap baik untuk kesehatan mulut tetapi
ternyata bisa memicu sakit rahang.
Ada juga beberapa
kebiasaan buruk yang bahkan tidak pernah terpikir bahayanya. Misalnya ngemil
malam hari, mengigit kuku maupun bernapas melalui mulut, meskipun sepele namun
ternyata juga menyebabkan masalah yang tak kalah serius.
Berikut ini adalah 7
kebiasaan yang dapat memicu kerusakan gigi :.
Dibandingkan siang
hari, produksi air liur berkurang pada malam hari. Karena salah satu fungsi air
liur adalah membersihkan gigi dari sisa makanan, maka ngemil di malam hari
bisa menyebabkan gigi mudah tanggal. Penelitian tentang hal ini
pernah dipublikasikan dalam jurnal Eating Behaviour.
2. Minum anggur putih
Beberapa orang
menghindari anggur merah karena langsung meninggalkan noda di gigi. Namun menurut presiden American Society of Dental Aesthetics yang juga penggagas SuperSmile, Irwin Smeigel,
anggur putih justru menyebabkan masalah lain yang lebih permanen.
"Walau tidak
menyebabkan noda, keasaman anggur putih lebih tinggi dan bisa merusak enamel gigi. Kerusakan itu berupa bintik-bintik kasar
dan alur yang membuat gigi lebih rentan terhadap noda saat mengkonsumsi
makanan atau minuman berwarna yang lain," ungkap Smeigel.
3. Bernapas melalui mulut
Kadang-kadang jika
terengah-egah saat berolahraga atau bekerja keras, orang mulai bernapas melalui
mulut. Hal ini menyebabkan air liur di rongga mulut berkurang. Padahal menurut
dokter gigi asal Texas, Anna Dees, fungsi lain dari air
liur adalah menjaga lapisan gigi agar tidak membusuk.
4. Berlebihan mengunyah permen karet
Mengunyah permen karet
sebenarnya mempunyai manfaat, terutama jika permen karet itu mengandungxylitol.
Bahan tersebut dapat membantu menjaga kesehatan langit-langit mulut.
Namun jika berlebihan,
maka yang menderita adalah bagian temporomandibular atau sendi yang
menghubungkan rahang dengan tulang tengkorak. Tekanan berlebih di bagian
tersebut dapat menyebabkan sakit kepala, sakit leher, muka dan telinga.
5. Mengigit kuku
Tak hanya merusak kuku
itu sendiri, kebiasaan buruk yang sering dilakukan anak-anak ini menyebabkan
kerusakan serius di gigi dan gusi. Akar gigi mengalami perubahan
bentuk kemudian memicu gingivitis(radang
gusi), sekaligus meningkatkan risiko bruxism atau pergerakan gigi yang tidak dikehendaki seperti gemeretak saat tidur.
6. Minum jus dan soda langsung dari kaleng atau botolnya
Meneguk langsung dari
botol atau kemasan memperbesar potensi kontak minuman dengan gigi.Kandungan gula dan asam yang tinggi dapat membuat gigi cepat membusuk. Risiko ini bisa dikurangi dengan meminum soda
atau jus melalui pipa sedotan yang diposisikan mengarah ke mulut bagian
belakang.
7. Menggosok gigi secara horisontal
Kerusakan yang terjadi
saat menggosok gigi secara horisontal adalah terkikisnya lapisan
enamel. Akibatnyagigi menjadi rapuh, mudah
patah dan terserang infeksi. Kalangan dokter gigi umumnya menganjurkan
cara menyikat gigi secara vertikal, dengan sikat lembut untuk
menghindari kerusakan enamel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar